Apakah ADHD Merupakan Penyakit dari Faktor Keturunan? – Setiap orangtua tentunya ingin sang Buah Hati lahir serta tumbuh-berkembang dengan sebaik-baiknya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang membuat seorang anak berbeda dengan anak yang lainnya dalam hal kesehatan.
Apakah ADHD Merupakan Penyakit dari Faktor Keturunan?
adhd-tm – Gangguan kesehatan di masa balita ada beragam jenisnya. Salah satunya merupakan attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD.
Banyak orang yang menganggap bahwa anak dengan ADHD adalah anak yang nakal serta tidak bisa diam. Kenyataannya ialah, ADHD tidak terkait sifat pembawaan, teteapi adanya gangguan perkembangan saraf. Gangguan tersebut bahkan dialami oleh 5 persen anak di seluruh dunia dan 2,5 persen orang dewasa.
Mengenal ADHD
Melansir popmama, Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan perkembangan pada saraf. Gangguan tersebut paling sering didiagnosis di masa kanak-kanak, tetapi orang dewasa dapat mengalami gejala gangguan ini.
Baca juga : Sederet Tokoh yang Mengidap ADHD
Gejala ADHD yang paling umum meliputi:
Ketidakmampuan untuk fokus,
gelisah atau menggeliat,
menghindari tugas atau tidak bisa menyelesaikannya,
mudah teralihkan.
Penyebab
Para peneliti belum dapat mengidentifikasi satu pun penyebab ADHD. Kombinasi gen, faktor lingkungan, dan kemungkinan pola makan tampaknya memengaruhi kemungkinan seseorang mengembangkan gangguan ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gen adalah faktor terbesar dalam menentukan siapa yang mengembangkan ADHD. Bagaimanapun, gen merupakan bahan penyusun tubuh kita. Tiap orang mewarisi gen dari orangtuanya.
Seperti banyak kelainan atau kondisi lainnya, ADHD mungkin memiliki komponen genetik yang kuat. Oleh sebab itu, banyak ilmuwan memfokuskan penelitian mereka pada gen mana yang membawa kelainan tersebut.
Potensi Gangguan ADHD
Jika seorang anak memiliki anggota keluarga yang mengidap ADHD, ada kemungkinan ia juga mengalami gangguan tersebut. Anak-anak penderita ADHD biasanya memiliki orangtua, saudara kandung, atau kerabat dekat lainnya yang menderita ADHD.
Faktanya, menurut National Institutes of Health (NIH), setidaknya sepertiga dari laki-laki yang menderita ADHD akan memiliki anak yang akan didiagnosis ADHD.
Anak Kembar Keduanya Bisa Mengalami ADHD
Anak kembar berbagi banyak hal, mulai dari hari ulangtahun yang sama, rahasia antara mereka berdua, hingga beberapa kesukaan makanan yang sama. Sayangnya, mereka juga berbagi risiko ADHD.
Menurut sebuah penelitian di Australia, anak kembar lebih mungkin menderita ADHD daripada anak yang dilahirkan sendirian. Selain itu, anak yang memiliki saudara kembar identik dengan ADHD, memiliki peluang tinggi untuk juga mengembangkan gangguan tersebut.
Faktor Lain
Selain faktor DNA, faktor lain dapat memengaruhi seorang anak mengembangkan ADHD, antara lain:
Paparan lingkungan, seperti paparan timbal, dapat meningkatkan risiko ADHD pada anak Sejumlah kecil anak yang menderita cedera otak traumatis dapat mengembangkan ADHD.
Studi yang dilakukan oleh NIH menemukan bahwa seorang perempuan yang merokok saat hamil meningkatkan risiko bayi mereka mengembangkan ADHD; perempuan yang minum alkohol dan menggunakan obat-obatan selama kehamilan juga menempatkan bayi mereka pada risiko gangguan tersebut
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Pediatrics, bayi yang lahir prematur lebih cenderung memiliki ADHD ketika mereka bertumbuh besar.
Baca juga : PUPR Akan Memberikan 17 Kerjasama Proyek Pembangunan Jalan Tol
Orangtua mungkin khawatir jika kelainan gen ini akan menurun ke sang Anak. Sayangnya, orangtua tidak dapat mengontrol apakah si Kecil akan mewarisi gen ADHD atau tidak. Namun, orangtua dapat mengontrol seberapa waspada mereka terhadap gejala potensial sang Anak.
Itulah informasi mengenai ADHD pada anak. Pastikan untuk memberi tahu dokter anak tentang riwayat ADHD pribadi mama dan papa. Semakin cepat orangtua menyadari tanda-tanda potensial ADHD pada anak, semakin cepat orangtua dan dokter anak dapat menanggapinya. Orangtua dapat memulai pengobatan dan terapi lebih awal.
Perawatan ini dapat membantu anak belajar mengatasi gejala ADHD dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya agar lebih baik lagi.