3 Tipe Penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorders Beserta Gejala ADHD – Penyakit Attention deficit hyperactivity disorders adalah gangguan mental pada perkembangan saraf otak anak yang mengakibatkan penderitanya tidak dapat memusatkan perhatian pada satu hal. Sehingga, penderita tidak bisa mengontrol perilaku, bahkan terbilang hiperaktif.
Oleh sebab itu, sering kali Anda menganggap anak ini nakal atau tidak dapat diatur. Coba simak asal muasal penyakit Attention deficit hyperactivity disorders beserta gejala ADHD, yuk! Agar Anda mengetahui fakta mengenai anak ADHD.
Asal Muasal Penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorders
Ada banyak tipe penyakit gangguan mental dan telah dijelaskan oleh seorang dokter bernama Sir Alexander Crichton.
Lalu, pada tahun 1902 seorang dokter anak dari Inggris Sri George Still menemukan penyakit Attention deficit hyperactivity disorders pada seorang anak yang tidak dapat mengendalikan perilaku seperti anak pada umumnya, tetapi mereka masih dianggap cerdas.
Terminologi yang digunakan terus menggambarkan penyakit ADHD ini berubah dari waktu ke waktu. Dari penjelasan diatas, akhirnya ditemukan ada 3 sub tipe penyakit Attention deficit hyperactivity disorders yang mendominasi seseorang yaitu:
1. Jenis ADHD dengan faktor dominan kurangnya perhatian
Anda sudah mengetahui pengertian ADHD, sehingga kita dapat menyimpulkan anak yang sakit ADHD ini perlu diberikan perhatian yang lebih. Karena, jenis anak ADHD yang kurang perhatian akan sulit diatur, tidak dapat menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi dari seseorang.
2. Jenis ADHD dengan faktor dominan hiperaktif dan impulsif
Untuk jenis ADHD ini, anak terlihat lebih aktif, lebih banyak berbicara, dan cenderung gelisah. Gejala ADHD ini anak tidak mau duduk diam dalam waktu lama dan tidak mau menunggu giliran.
3. Jenis ADHD gabungan dari 2 faktor diatas
Untuk tipe yang ke-3 merupakan gabungan dari 2 faktor yang telah dijelaskan diatas.
Gejala ADHD
Lalu, apa gejala ADHD? Gejala dari penyakit Attention deficit hyperactivity disorders ini penderitanya tidak dapat memusatkan diri dari suatu hal, serta perilaku mereka hiperaktif dan impulsif. Dari web Health line sendiri ada 5 gejala ADHD yang harus diketahui sejak dini:
1. Sibuk dan asyik dengan dirinya sendiri
Anak yang mengalami penyakit Attention deficit hyperactivity disorders ini memiliki kecenderungan tidak bisa diam dan hiperaktif. Bahkan, saat Anak diminta untuk menunggu giliran, dia tidak akan sabar dan dapat mengganggu orang lain.
2. Sulit mengendalikan emosi
Anak yang sakit ADHD cenderung sulit untuk mengendalikan emosi, karena mereka tidak dapat meluapkan amarah mereka.
3. Cenderung mudah gelisah
Anak yang mengidap ADHD ini cenderung mudah gelisah, tidak bisa diam, dan saat diminta untuk duduk mereka akan menggeliat dan marah. Jadi, saat bermain mereka tidak akan bisa santai.
4. Kurang fokus dan tidak bisa menyelesaikan tugas
Anak dengan penyakit Attention deficit hyperactivity disorders tidak dapat fokus pada suatu hal, karena cenderung sulit untuk memusatkan pada satu perhatian.
Sebenarnya Anak ADHD sering menunjukkan minat mereka pada suatu hal, namun ujung-ujungnya mereka tidak dapat menyelesaikan tugas sampai selesai dan berpindah dengan hal-hal yang baru serta menarik.
5. Sering melamun
Orang yang tidak memahami penyakit Attention deficit hyperactivity disorders cenderung menganggap mereka hiperaktif dan berisik. Padahal, mereka cenderung pendiam dan tidak dapat bersosialisasi dengan baik.
Penyebab Penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorders
Dalam dunia medis belum diketahui pasti penyebab dari penyakit Attention deficit hyperactivity disorders. Namun, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan faktor terbesar ADHD yaitu faktor genetik dan lingkungan. Dibawah ini ada beberapa faktor lain penyebab ADHD muncul :
* Adanya kelainan pada pola aliran listrik otak atau gelombang otak
* Kelahiran prematur di bawah 37 minggu.
* Adanya kerusakan otak sewaktu di dalam kandungan.
* Ibu hamil yang mengalami stres selama masa kehamilan.
* Ibu hamil yang konsumsi narkotika dan sejenisnya, minuman beralkohol, atau merokok saat masa kehamilan.
* Terpapar racun dari gas atau lingkungan yang dapat merusak otak sewaktu anak-anak.
Cara Menangani Penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorders
Dilansir dari jurnal US National Library of Medicine, penyakit Attention deficit hyperactivity disorders sering berkembang kronis dengan gejala dan gangguan yang menonjol hingga dewasa.
Sehingga, penyakit mental ini perlu ditangani sejak dini, agar anak yang sakit ADHD tidak merasakan kecemasan yang tidak terkendali hingga dewasa. Di bawah ini ada 3 penanganan yang biasa dokter lakukan terhadap anak ADHD :
1. Penggunaan Obat
Secara medis obat yang diberikan terhadap anak ADHD tidak 100% bisa menghilangkan kecemasan mereka secara terus menerus. Tapi, setidaknya rasa cemas yang berlebih dapat berkurang untuk sementara waktu. Sehingga, mereka dapat merasakan hidup secara normal.
Namun, dalam pemberian obat ini tidak bisa secara terus menerus. Karena, ada efek samping seperti masalah jantung dan kejiwaan. Jadi, dokter yang mengawasi anak ADHD perlu mengevaluasi setiap mereka berobat.
2. Melakukan terapi secara berkala
Selain penggunaan obat, ada lagi yang dapat orang tua lakukan yaitu dengan melakukan terapi secara berkala. Terapi yang dilakukan, agar dapat membantu anak ADHD dapat lebih sabar, bisa memahami perasaan mereka dan lebih bisa mengontrol diri mereka sendiri.
3. Dukungan dari orang tua
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengurasi rasa sakit mental ADHD pada anak. Dengan memberikan kasih dan cinta, semangat, dan dukungan terhadap anak, harapannya anak dapat mengontrol rasa cemas dan perilaku hiperaktif mereka secara berkala.
Dapat dimulai dari kekuatan dan kelemahan yang ada pada anak. Sehingga, dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan anak ADHD.
Selain itu, orang tua perlu memperhatikan nutrisi yang terkandung pada makanan anak dan gula harus dalam kondisi stabil, tidak boleh lebih maupun kurang.
Adhd-tm – Jadi, penyakit Attention deficit hyperactivity disorders bisa ditangani sejak awal, jika Anda mengetahui gejala ADHD pada anak. Yuk, tangani anak ADHD segera, tanpa harus menghakimi mereka Anak nakal!